Apa yang Terjadi di Kamar ini ?
Di rumah yang tidak seberapa besar ini, aku memiliki ruangan khusus yang terletak di lantai 2. Kamar, begitulah aku biasa menyebut ruangan ini. Kamarku juga tak memiliki lingkup nyaman yang bisa menampung lebih dari diriku sendiri. Dulu, waktu kecil aku ingin sekali memiliki kamar dengan desain "unyu-unyu" tapi karna mungkin belum waktunya maka saat itu aku tak memiliki kesempatan untuk mendapatkannya.Sampai ketika aku menginjak bangku sekolah menengah atas yang semestinya aku duduki dan tidak untuk diinjak-injak, aku memiliki kamar sendiri. Kamar pertamaku ini masih jauh dari desain yang aku impikan, tapi sejak kali pertama ruangan ini adalah bagian dari tanggung jawabku, aku telah menyukainya jauh lebih dari sekedar yang bisa terlihat. Untukku, kamar ini adalah wadah untuk aku meresapi kehidupan selama aku menjalani kenyataan di luar sana. Kamar ini tempat aku memejam karna ada kasur, bantal, guling dan selimut di dalamnya.
Siang ini aku selesai membereskan kamarku, kamar yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan merubahku, baik secara nyata atau hanya sekedar sudut pandangnya. Kini aku memiliki gaya kamar seperti yang aku idamkan waktu kecil, sedikit terlambat memang karna baru aku miliki setelah usiaku 21 tahun, tapi membuatku menyaksikan secara nyata, Tuhan akan mengabulkan doa setiap hambanya, kita hanya perlu bersabar untuk melihat hal itu sampai kepada kita. Setelah kegiatan beres-beres selesai aku mencoba merebahkan badanku di atas kasur, sambil menghadap langit-langit kamar aku membayangkan betapa banyak hal yang sudah terjadi di dalam kamar ini terlebih apa yang ada di dalam kepalaku. Hubungan antara petualangan yang biasa aku buat di kepala dengan kamar ini adalah sesuatu yang tak sederhana, karena ketika memiliki kenyamanan saat berada di suatu tempat, saat itu pula petualangan di kepalaku dimulai.
Tapi pada suatu detik kemudian aku menyadari sesuatu, aku akan meninggalkan kamar ini, kamar yang selama ini mendampingiku melewati letih saat waktu harus ku isi dengan hal-hal yang bermanfaat, kamar yang menjadi saksi bisu saat aku tertawa, menangis, marah, kecewa baik dalam keadaan sendiri maupun ketika ada yang mau menemani, kamar yang aku gunakan sebagai tempat membuat keputusan disaat tak ada lagi tempat yang mau menampungku, karna di kamar ini aku belajar memahami tentang diriku, tentang mereka yang datang lalu pergi, tentang perjuangan yang telah aku lakukan, kesalahan yang memang tak lagi bisa diperbaiki dan tentang waktu yang selalu membiasakan.
Hey kamarku, terima kasih karna telah setia, terima kasih mau menjadi bagian dari diriku sejak saat awal aku menjadi bagian dalam dirimu. Kelak aku akan meninggalkanmu, mencoba untuk menghidupi beberapa petualangan yang pernah aku ciptakan di kepala, meski mungkin tak bersamamu aku akan berbagi cerita lagi. Meski di lain waktu aku akan memiliki kamar baru, kamu akan menjadi kamar yang tak terlupakan. Kamu bagian dari rumahku, tempat aku akan selalu pulang dan kamu masih akan jadi bagian favoritnya. Semua yang pernah terjadi di kamar ini adalah aku yang ada di masa nanti, insya Allah adalah aku yang baru, yang mencoba berusaha jadi lebih baik dalam hal apapun, aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar