Tugas Pertemuan ke-1 : Pengantar Telematika
1. Definisi
dari Telematika
Para
praktisi menyatakan bahwa “Telematics“ adalah singkatan dari “Telecommunication”
and Informatics” sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication.
Istilah Telematics juga dikenal sebagai “The New Hybrid Technology” yang lahir
karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan
teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu ( konvergensi
).
Menurut
Yusuf Hadi Miarso (2007) telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi
dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary (digital).
Kesimpulannya
telematika adalah keterpaduan antara teknologi komunikasi, media dan
informatika yang digunakan untuk tujuan tertentu menggunakan sistem digital.
- Media komunikasi
apa saja yang digunakan untuk telematika ?
Media yang digunakan untuk telematika
terutama dalam bidang teknologi telekomunikasi menurut perkembangannya adalah
telepon tetap (fixed telephone), telepon selular berbasis analog,
faksimilie, telegram, jaringan transisi kabel (wireline), radio (wireless),
internet, VoIP, dan televise kabel (CATV).
- Jelaskan
perkembangan telematika sebelum dan sesudah internet muncul !
Perkembangan telematika di Indonesia dibagi menjadi
2 masa yaitu masa pra-satelit dan masa satelit.
A. Masa
pra-satelit
1) Radio
dan Telepon
Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi
pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi
sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral
telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open
Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia termasuk
pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu
karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politik di
Indonesia. Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih
bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi
Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun.
Sebelum tahun 1976 perkembangan teknologi di
Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik
Indonesia (RRI) terbentuk karena adanya dorongan oleh kebutuhan mendesak
mengenai kebutuhan alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945 sedangkan
telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk
membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola
oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja sampai pergantian rezim dari
Orla ke Orba di tahun 1965.
2) Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum
adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi
penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama
kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan
kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24
Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal
itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14
November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran
langsung dari studio yang berukuran 9x11 meter dan tanpa akustik yang memadai.
Acaranya terbatas, hanya berupa permainan piano tunggal oleh B.J. Supriadi dengan
pengaruh acara Alex Leo. Lebih dari setahun setelah siaran pertama,
barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui
Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa
TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam
pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia
serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai tahun 1989,
TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi. Jadi sebelum
satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat
terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi
seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran
Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.
B. Masa
Satelit
a) Satelit
Domestik Palapa
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi
telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah
konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative
Radio Confrence on Space Telecomunication). Selain pertimbangan kelayakan
ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh
kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain
sudah mulai bersahabat.
Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas
ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan
secara ekonomi. Peluncuran satelit Palapa
di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3
orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes. Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan
oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu-
satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen.
Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya
dicetuskan oleh pemerintah.
b) Nusantara
21
Perkembangan satelit dipacu lebih lanjut dengan
diresmikannya “Nusantara 21” (N21) oleh presiden RI pada tanggal 27 Desember
1996. Menggelindingnya N21 menjadi masukan utama untuk pembentukan Tim
koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) melalui Kepres No. 30 tahun 1997. Konsep
N21 merupakan jawaban atas tantangan globalisasi komunikasi dan informasi
berupa jaringan komunikasi terpadu. N21 menggunakan kerangka pendekatan, antara
lain, Memanfaatkan semua teknologi yang dapat mendukung pembangunan di semua
sektor dan membentuk suatu jaringan maya informasi atau adi marga informasi (virtual
information network atau anformation superhighway) yang menghubungkan
seluruh pelosok tanah air.
Dengan dikembangkannya N21 maka pada tahun 2000 atau
memasuki abad 21 seluruh kecamatan di Indonesia akan mempunyai akses ke semua
teknologi komunikasi dan computer (K-2) dalam suatu jaringan terpadu yang
didukung oleh 11 sistem satelit komunikasi. Sekarang ini baru ada tiga sistem
satelit yang beroperasi, yaitu
a. PSN
dengan Palapa 1
b. telkom
dengan Palapa B4 dan B 2R
c. satelindo
dengan Palapa C1 dan C2.
Pengembangan infrastruktur fisik mengandung tiga
kemungkinan penggunaan, yaitu
a. Adiguna
Marga Kepulauan (Archipelagic Super Highway)
b. Kota
Multimedia (Multimedia Cities)
c. Nusantara
Multimedia Community Acces Centers (Pusat Akses Masyarakat Multimedia
Nusantara). Tim Koordinasi Telematika Nasional secara paripurna merumuskan cetak
biru pengembangan telematika yang mencakup tiga kelompok utama, yaitu
infastruktur, aplikasi, dan sumber daya.
Sumber :
Gouzali Saydam. 2005. Teknologi Telekomunikasi
(Perkembangan dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta
http://www.gudangmateri.com/2010/08/perkembangan-telematika-di-indonesia.html
0 komentar:
Posting Komentar