Tugas Pertemuan ke-1 : Pengantar Telematika

Oktober 21, 2014 Dian Ratna Sari 0 Comments

            1.  Definisi dari Telematika
Para praktisi menyatakan bahwa “Telematics“ adalah singkatan dari “Telecommunication” and Informatics” sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai “The New Hybrid Technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu ( konvergensi ).
Menurut Yusuf Hadi Miarso (2007) telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary (digital).
Kesimpulannya telematika adalah keterpaduan antara teknologi komunikasi, media dan informatika yang digunakan untuk tujuan tertentu menggunakan sistem digital.

  1. Media komunikasi apa saja yang digunakan untuk telematika ?
Media yang digunakan untuk telematika terutama dalam bidang teknologi telekomunikasi menurut perkembangannya adalah telepon tetap (fixed telephone), telepon selular berbasis analog, faksimilie, telegram, jaringan transisi kabel (wireline), radio (wireless), internet, VoIP, dan televise kabel (CATV).

  1. Jelaskan perkembangan telematika sebelum dan sesudah internet muncul !
Perkembangan telematika di Indonesia dibagi menjadi 2 masa yaitu masa pra-satelit dan masa satelit.
A.     Masa pra-satelit
1)      Radio dan Telepon
Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politik di Indonesia. Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun.
Sebelum tahun 1976 perkembangan teknologi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) terbentuk karena adanya dorongan oleh kebutuhan mendesak mengenai kebutuhan alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945 sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965.
2)      Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI. 
Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9x11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas, hanya berupa permainan piano tunggal oleh B.J. Supriadi dengan pengaruh acara Alex Leo. Lebih dari setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi. Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.
B.     Masa Satelit
a)      Satelit Domestik Palapa
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication). Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain sudah mulai bersahabat.
Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes. Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
b)      Nusantara 21
Perkembangan satelit dipacu lebih lanjut dengan diresmikannya “Nusantara 21” (N21) oleh presiden RI pada tanggal 27 Desember 1996. Menggelindingnya N21 menjadi masukan utama untuk pembentukan Tim koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) melalui Kepres No. 30 tahun 1997. Konsep N21 merupakan jawaban atas tantangan globalisasi komunikasi dan informasi berupa jaringan komunikasi terpadu. N21 menggunakan kerangka pendekatan, antara lain, Memanfaatkan semua teknologi yang dapat mendukung pembangunan di semua sektor dan membentuk suatu jaringan maya informasi atau adi marga informasi (virtual information network atau anformation superhighway) yang menghubungkan seluruh pelosok tanah air.
Dengan dikembangkannya N21 maka pada tahun 2000 atau memasuki abad 21 seluruh kecamatan di Indonesia akan mempunyai akses ke semua teknologi komunikasi dan computer (K-2) dalam suatu jaringan terpadu yang didukung oleh 11 sistem satelit komunikasi. Sekarang ini baru ada tiga sistem satelit yang beroperasi, yaitu
a.       PSN dengan Palapa 1
b.      telkom dengan Palapa B4 dan B 2R
c.       satelindo dengan Palapa C1 dan C2.
Pengembangan infrastruktur fisik mengandung tiga kemungkinan penggunaan, yaitu
a.      Adiguna Marga Kepulauan (Archipelagic Super Highway)
b.      Kota Multimedia (Multimedia Cities)
c.       Nusantara Multimedia Community Acces Centers (Pusat Akses Masyarakat Multimedia Nusantara). Tim Koordinasi Telematika Nasional secara paripurna merumuskan cetak biru pengembangan telematika yang mencakup tiga kelompok utama, yaitu infastruktur, aplikasi, dan sumber daya.




Sumber :
Gouzali Saydam. 2005. Teknologi Telekomunikasi (Perkembangan dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta
http://www.gudangmateri.com/2010/08/perkembangan-telematika-di-indonesia.html

0 komentar: