Suntingan Artikel

November 16, 2013 Dian Ratna Sari 0 Comments



Shaggydog Rilis DVD Film 'Berdansa Bersama Shaggydog

Kapanlagi.com - Setelah 2 tahun tertunda, akhirnya perjalanan band asal kota kecil Sayidan, Yogyakarta,  Shaggydog berhasil dirangkum dalam film dokumenter bertajuk Berdansa Bersama Shaggydog. DVD tersebut saat ini resmi dirilis ke pasaran.

Proses penggarapan DVD dokumenter ini tertunda hampir 6 tahun dari 2008 silam. Bukan tanpa alasan, diakui sang sutradara, EF Tedjo Baskoro sangat sulit mengumpulkan dokumen dari keseharian personelShaggydog serta mengurus izin dari pihak label dimana band itu bernaung.

"Kendalanya, ternyata Shaggydog punya banyak label. Aku nggak ingin ketika ini screening bermasalah dengan label. Walaupun itu lagunyaShaggydog, ada hak juga dari label, jadi kita urus itu," jelas Tedjo di Kawasan Kemang Jakarta Selatan, Jumat (25/10) malam.

Film yang berdurasi kurang dari 2 jam itu menampilkan keseharian para personel seperti Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik dan Yoyo. Semua digarap secara natural tanpa di-direct oleh Tedjo.

"Paling aku nanya, kamu ngapain kalau pagi-pagi? Mereka bilang terus aku datangi satu-persatu. Ada yang lap motor sampai kinclong motornya," ungkapnya.

Selain hubungan pertemanan, Tedjo tertarik menggarap film itu lantaran konsistensi Shaggydog dalam mengusung musik yang mereka pilih. Bahkan ia kagum dengan band ini. Walau hanya berasal dari kota kecil, mereka menunjukkan tajinya bermusik sampai berhasil manggung di luar negeri.

"Aku melihat mereka konsisten. Ketika nonton di panggung dan keseharian mereka beda, dan itu yang menarik. Bahkan band dari Yogya bisa tampil di luar negeri," pungkas Tedjo.

Penyuntingan Artikel di Atas
Pada kalimat Bukan tanpa alasan, diakui sang sutradara EF Tedjo Baskoro sangat sulit mengumpulkan dokumen terdapat kesalahan struktur kalimat, seharusnya ditulis ‘sang sutradara, EF Tedjo Baskoro mengakui bahwa terdapat kendala dalam hal mengumpulkan dokumen.
Semua digarap secara natural tanpa di-direct oleh Tedjo. Pada kalimat ini seharusnya penulisan bahasa asing menggunakan huruf miring, menjadi natural dan di-direct.
mereka menunjukkan tajinya bermusik sampai berhasil manggung di luar negeri. Penggunaan kata taji yang maknanya kurang tepat karena menurut kamus bahasa Indonesia taji memiliki arti sebagai berikut :
taji
ta.ji
[n] (1) bagian yg keras dan runcing pd kaki ayam jantan; susuk; (2) susuk dr tembaga, besi, dsb dipasang pd kaki ayam sabungan: -- bentuk, -- bengkok, -- golok, dsb

[n] (1) pohon yg kayunya baik untuk kerangka rumah, daunnya direbus untuk obat penyakit encok; Podocarpus nerifolia; (2) kayu taji; (3) daun taji.
Penggunaan kata pungkas dalam kalimat pungkas Tedjo memiliki makna yang juga kurang tepat, karena pungkas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti sebagai berikut :
pungkas
pung.kas
, me.mung.kasi v mengakhiri: dukungan kader thd pemimpinnya ~ pernyataan mereka yg selama ini masih diragukan




You Might Also Like

0 komentar: