Halo, Alo ...

Desember 30, 2019 Dian Ratna Sari 0 Comments



Nak, ini adalah sebuah lanjutan dari siklus hidup manusia di dunia.

Allah mempercayakan aku untuk dititipkan mahluk kecil kompilasi keajaiban kebesaran-Nya di alam semesta.

Sejujurnya, awal merasakan pengubahan dalam diri ini saat menerima kehadiranmu terasa tidak mudah. Tapi aku berusaha untuk belajar memahami dan beradaptasi dengan menanamkan pikiran bahwa kamu, baby kecilku, adalah jawaban doa dari Allah yang harus kami berikan yang terbaik, bukan karna seharusnya seperti itu, tapi karena keyakinan kami tentang alasan hadirnya kamu di dunia adalah untuk selalu bisa menemukan kebahagiaan dengan cara yang kamu percaya.

Sebelum berfikir soal harus seperti apa jadi orang tua yang baik, lagi-lagi aku bercerita, bahwa aku merasa payah menghadapi pengubahan hormon yang sedang terjadi dalam tubuh ini. Aku cuma ingin kamu tau apa yang aku rasakan, tapi perasaan ini sangat jauh dari keinginanku untuk tetap merawat kamu, menurutku itu lebih penting.

Aku-sedang-menjadi-bagian-dari-mahluk-lain-di-dalam-tubuhku-sendiri, how amazing that !!

Setelah beberapa waktu berlalu, aku dan ayah mulai berdiskusi bagaimana seharusnya kami bersiap dan bersikap untuk menyambut kamu dan menemani kamu berpetualang sampai nanti kamu memiliki perjalananmu sendiri.

Nak, cerita ini hanya awal, setelah ini perjuangan ayah dan ibu serta kita bersama, insya Allah akan menjadi perjalanan yang tak terlupakan, karena perjalanan ini akan terdiri dari bahagia, kesalahan, kemarahan dan air mata namun kita akan berusaha untuk membuat kisah ini tidak hanya sekedar kisah, tapi juga sesuatu yang bisa kamu jadikan bekal untuk apapun yang kamu butuhkan nanti.

Sehat selalu di dalam sana ya nak, saat ini kamu udah 5 bulan. Banyak hal sudah berhasil ibu lewati, ibu bisa karna ayah juga bantu ibu dan ayah juga sering minta tolong ke kamu with his silly words haha supaya kamu bisa baik-baik di dalam sana sampai nanti saatnya kita bertemu, insya Allah.

Alo, nama panggilan kamu dari kami untuk sementara saat kamu masih di dalam perutku.

Dari, aku yang berharap dan berusaha agar kelak bisa menjadi ibu yang "menemani" perjalananmu dengan baik dan ayah dengan cita-citanya sendiri akan membimbing kamu supaya kuat menjalani perjalananmu.

0 komentar:

Catatan Kecil Perihal Awal dan Akhir

Desember 15, 2019 Dian Ratna Sari 1 Comments



hai bii, tulisan ini seharusnya aku buat saat waktu belum terlalu lama berlalu, tapi nyatanya, waktu emang lagi cepat berlalu.

banyak orang berpendapat soal pernikahan, gimana seharusnya kita mempersiapkan diri sebelum menikah, saat akan menikah dan sesudah menikah. sesuatu yang padahal, sama-sama baru bisa kita pelajari dengan nyata setelah kita berani memutuskan.

kamu tau, kita udah cukup lama ada di dalam hubungan "non resmi" dari waktu awal kuliah, pisah dalam waktu yang cukup lama sampe akhirnya kita balik lagi. waktu-waktu yang entah bisa membuat kita pada akhirnya berani buat "meresmikan" hubungan kita.

pandangan yang selama ini aku tau soal diajak nikah, terasa beda waktu aku ngalaminnya bareng kamu, ga ada romantic proposal kaya di film-film, kamu cuma menjelaskan dan membuktikan dengan pasti kalo kamu berniat ngajak aku buat seumur hidup sama kamu dan gimana caranya kita bisa sampe kesana, itu udah cukup manis buat aku. karna selain aku sayang sama kamu, dapet kesempatan buat nikahin orang yang kita mau bisa jadi sesuatu yang langka buat orang lain. aku bahagia, karna Allah ngabulin doa aku untuk mempermudah jalan aku sama kamu yang berarti Allah ridho sama hubungan kita, aamiin.

keyakinan kamu nikahin aku mungkin beda sama keyakinan aku.

aku punya keyakinan, memilih kamu jadi pemimpin keluarga aku adalah karena aku tau, kamu punya sesuatu yang bisa ngarahin aku ke hal-hal baik yang datengnya dari perspektif kamu sendiri, sesuatu yang beda itu yang bikin aku sadar dan jadi lebih baik. pada dasarnya setelah itu, aku mengabaikan hal-hal lain yang merusak kesenangan nyata, ya seperti sesuatu semu yang akan habis atau lewat begitu saja.

aku tau, dan kamu pasti juga, kita sama-sama punya pilihan lain selain kita, saat sebelum memutuskan buat nikah. tapi toh pada akhirnya aku pilih kamu dan kamu pilih kamu, that's it. that' s our choices, no matter what happen at the future.

hari spesial kita dimulai tanggal 29 Juni 2019, sesaat setelah kamu selesai menunaikan ijab qabul, sedangkan tulisan ini dibuat 6 bulan setelahnya. setengah tahun setelah kegiatan senang-senang kita di jogja, kota yang emang kamu excited pengen kunjungi juga, ternyata kita udah pernah nangis bareng lho, belum karna kesulitan hidup yang tragis, masih tentang beraneka khawatir dan prasangka kita soal beberapa hal yang belum tentu sama kaya kenyataannya. tenang sayang, selama masih sama kamu dan kamu lagi ga ngediemin aku karna marah, aku udah bahagia ko 🤩

menjadi tulisan pertama aku juga di tahun 2019 meskipun ditulis di penghujung tahun, aku harap di waktu yang akan datang, aku sama kamu bisa terus menyadari keberadaan kita sebagai individu, saling menghargai, menyayangi dan melindungi saat kita sedang bekerjasama membangun dan mempertahankan keluarga kecil kita. i love you so much bii.

1 komentar: