Sekilas Syair

Oktober 03, 2013 Dian Ratna Sari 0 Comments

Potret Kenyataan


Jutaan perspektif arti hidup terekam dalam benak manusia manusia masa kini
Tiap perspektif mencitrakan asa dari rasa yang terlahir disana-sini
Segala daya dan upaya menjadi bentuk nyata perjuangan manusia hari ini
Meski tak selalu bulir-bulir keringat dan airmata berubah kasta
menjadi emas permata dalam waktu dini

Sesederhana gedung-gedung yang menjulang tinggi, bisakah ia melihat dengan jelas tiap titik bagian bawah yang nampak menopangnya ?
Gemerlap lampu yang seakan bintang palsu bagi siapa saja yang berharap melihat kilau bintang sesungguhnya
Perhatikan wajah-wajah orang yang berperan bagi si kaya,
Bersih, wangi dan tak menyiratkan beban hidup mendalam

Sesederhana rumah panggung yang nampak letih diterpa panas dan badai, ia selalu melihat bagaimana keadaan sekitar tumbuh bersama mereka
Nyala lilin sebagai penghangat dan pelita kala malam memeluk
Lalu perhatikan wajah-wajah mereka yang berperan sebagai si miskin, lusuh dan penuh dengan siratan kerasnya hidup

Seringkali si kaya dan si miskin berselisih paham lalu saling menjatuhkan
Bahwa si kaya tak ingin menyentuh si miskin dan si miskin menganggap si kaya terlalu tinggi untuk menyentuh bawah
Tapi tak mudah menjadi keduanya, karena Tuhan memang tidak menciptakan hidup semudah tanpa melakukan sesuatu

Itulah dua potret kehidupan nyata dalam hari yang penuh perjuangan dalam menjalani kehidupan
Dua sisi yang menyiratkan bahwa berbeda mestinya membuat kita saling melengkapi
Bukan memberi jarak yang akhirnya menjadikan perbedaan adalah jauh
Dua arah membentuk vertical yang butuh pemahaman agar menjadi hubungan horizontal

Tapi sadarilah bahwa butuh lebih dari sekedar paham untuk menjadikan perbedaan ini satu
Bahwa meskipun dua lebih baik dari satu, tapi bersatu akan membuat kita kuat dan menguatkan

Dan jangan ciptakan klise dari potret kehidupan ini selamanya berbeda jauh, karna klise adalah gambaran, potret yang belum tercetak.

You Might Also Like

0 komentar: