Sekilas Syair
Potret Kenyataan
Jutaan perspektif arti hidup terekam
dalam benak manusia manusia masa kini
Tiap perspektif mencitrakan asa dari
rasa yang terlahir disana-sini
Segala daya dan upaya menjadi bentuk
nyata perjuangan manusia hari ini
Meski tak selalu bulir-bulir keringat
dan airmata berubah kasta
menjadi emas permata dalam waktu dini
Sesederhana gedung-gedung yang
menjulang tinggi, bisakah ia melihat dengan jelas tiap titik bagian bawah yang
nampak menopangnya ?
Gemerlap lampu yang seakan bintang
palsu bagi siapa saja yang berharap melihat kilau bintang sesungguhnya
Perhatikan wajah-wajah orang yang
berperan bagi si kaya,
Bersih, wangi dan tak menyiratkan
beban hidup mendalam
Sesederhana rumah panggung yang
nampak letih diterpa panas dan badai, ia selalu melihat bagaimana keadaan
sekitar tumbuh bersama mereka
Nyala lilin sebagai penghangat dan
pelita kala malam memeluk
Lalu perhatikan wajah-wajah mereka
yang berperan sebagai si miskin, lusuh dan penuh dengan siratan kerasnya hidup
Seringkali si kaya dan si miskin
berselisih paham lalu saling menjatuhkan
Bahwa si kaya tak ingin menyentuh si
miskin dan si miskin menganggap si kaya terlalu tinggi untuk menyentuh bawah
Tapi tak mudah menjadi keduanya,
karena Tuhan memang tidak menciptakan hidup semudah tanpa melakukan sesuatu
Itulah dua potret kehidupan nyata
dalam hari yang penuh perjuangan dalam menjalani kehidupan
Dua sisi yang menyiratkan bahwa
berbeda mestinya membuat kita saling melengkapi
Bukan memberi jarak yang akhirnya
menjadikan perbedaan adalah jauh
Dua arah membentuk vertical yang
butuh pemahaman agar menjadi hubungan horizontal
Tapi sadarilah bahwa butuh lebih dari
sekedar paham untuk menjadikan perbedaan ini satu
Bahwa meskipun dua lebih baik dari
satu, tapi bersatu akan membuat kita kuat dan menguatkan
Dan jangan ciptakan klise dari potret
kehidupan ini selamanya berbeda jauh, karna klise adalah gambaran, potret yang
belum tercetak.
0 komentar:
Posting Komentar