Resensi Film

Juli 03, 2014 Dian Ratna Sari 0 Comments



Transcendence

Transcendence (Transendensi) adalah sebuah film fiksi ilmiah yang distrudarai oleh sinematografer Wally Pfister dan ditulis oleh Jack Paglan. Film ini rilis pada April 2014 dan dibintangi oleh Johnny Deep, Rebecca Balai, Kate Mara, Cillian Murphy, Paul Bettany dan Morgan Freeman.

            Dalam film ini Dr Will Caster yang diperankan oleh Jhonny Deep adalah seorang ilmuwan yang sangat termotivasi untuk mengetahui tentang sifat alam semesta. Ia bersama seorang sahabatnya Max Waters yang diperankan oleh Paul Bettany bersama istrinya Evelyn yang diperankan oleh Rebecca Balai membuat sebuah komputer hidup yang dipercayai oleh Dr Will akan menciptakan sebuah singularitas teknologi atau transendensi. Komputer ini merupakan sebuah kecerdasan buatan yang sangat canggih.  Akan tetapi hal ini tidak disetujui oleh sebuah kelompok ekstrimis yang bernama RIFT (Revolutionary Independence From Techonolgy) sehingga salahsatu anggota kelompok ini menembak Dr Will sesaat setelah acaranya seminarnya selesai. Peluru yang digunakan oleh penembak adalah peluru yang mengandung radioaktif hal ini menyebabkan Dr Will hanya memiliki waktu hidup kurang dari 1 bulan.


            Akhirnya sang istri Evelyn bersama sahabat Dr Will, Max mempunyai sebuah rencana untuk mengunduh ilmu pengetahuan yang terdapat di dalam otak Dr Will ke dalam komputer ciptaan Dr Will karena Evelyn berfikir bahwa suaminya akan tetap hidup melalui komputer tersebut meskipun raganya telah mati. Hal itu benar terjadi, setelah pengunduhan selesai Dr Will hidup kembali melalui komputer tersebut. Masalah mulai muncul ketika Dr Will dalam computer tersebut meminta agar Evelyn menyambungkannya melalui internet karna hal ini akan menyebabkan akses yang dimiliki oleh computer menjadi sangat sangat luas, terlebih Max masih tidak yakin apakah benar Will sahabatnya yang berada di dalam computer tersebut. Tapi Evelyn tetap menyambungkan computer tersebut dengan internet.

            Dalam bentuk virtual dan dengan bantuan Evelyn, Will menggunakan kecerdasan besar yang baru ditemukan olehnya untuk membangun sebuah utopia teknologi di sebuah kota terpencil yang disebut Brightwood, dimana disini terjadi pengembangan terobosan teknologi terbaru di bidang kedokteran, energy, biologi, dan nanoteknologi. Akan tetapi Evelyn mulai merasa takut ketika Will menunjukkan kemampuannya untuk terhubung secara remote dengan orang lain dan mengendalikan pikiran orang tersebut setelah mengalami nano partikelnya.

            Agen FBI Donald Buchanan dengan bantuan ilmuan pemerintah Joseph Tagger bersiap untuk menghentikan penyebaran singularitas teknologi tersebut. Sementara itu RIFT juga membuat sebuah virus computer untuk menghapus kode sumber Will, membunuh dia untuk kedua kalinya dan efek samping yang paling besar adalah menghancurkan peradaban teknologi. Virus computer yang dibuat RIFT ditanam di dalam tubuh Evelyn karena Will berniat untuk mengunduh ilmu pengetahuan yang dimiliki istrinya tersebut.

            Ketika tiba hari dimana Evelyn akan “menyerahkan diri” kepada Will untuk mengunduh pikirannya, Evelyn terkejut karena ia melihat sosok nyata Will kembali hidup dan bukan Will yang biasa ia dapati secara virtual akan tetapi FBI dan RIFT melakukan penyerangan di Brightwood. Evelyn terkena pecahan mortar sehingga ia sekarat di depan Will, melihat istrinya sekarat Will berfikir untuk menyelamatkan istrinya dengan cara mengunduh pikiran istrinya, akan tetapi Will mendapati bahwa dirinya juga mengunduh virus computer yang terdapat di tubuh Evelyn. Akhirnya kedua pasangan ini tewas. Akan tetapi 3 tahun kemudian saat Max kembali ke rumah mereka, ia melihat masih ada beberapa bagian dari nano partikel yang masih tersisa di kebun belakang milik Will dan Evelyn yang memang dilindungi oleh sangkar Faraday.

Kelebihan
Film ini menampilkan sebuah gambaran yang menarik tentang kemajuan pesat yang mungkin dilakukan oleh penggabungan beberapa teknologi. Film ini juga menceritakan bahwa teknologi yang sangat canggihpun masih perlu ditinjau ulang keberadaanya karena setiap celah atau kekurangan yang dimiliki sebuah teknologi justru dapat menjadi boomerang bagi penggunannya.

Kekurangan
Kekurangan film ini menurut saya terletak pada endingnya, karena terasa tidak memiliki sesuatu yang “wah”, tetapi saya tetap menyukainya terlebih karena saya juga mengidolakan Johnny Deep meskipun aktingnya di film ini hanya biasa-biasa saja.

Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Transcendence_(2014_film)

You Might Also Like

0 komentar: