Manusia dan Pandangan Hidup

April 27, 2012 Dian Ratna Sari 1 Comments


      Manusia perlu dan pasti mempunyai pandangan hidup karena pandangan hidup merupakan kodrat seorang manusia. Pandangan hidup merupakan suatu pertimbangan atau pendapat sesorang yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Pandangan hidup berasal dari hasil pemikiran manusia yang berasal dari pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidup sesorang. Oleh karena itu pandangan hidup tidak bisa langsung datang karena membutuhkan proses yang lama dan terus menerus sehingga pandangan hidup dapat diuji kenyataannya dan kemudian dapat diterima kebenarannya.
          Pandangan hidup dapat diklasifikasikan ke dalam 3 hal berdasarkan tempat asalnya:
-    Pandangan hidup yang berasal dari agama yang mutlak kebenarannya.
- Pandangan hidup yang berupa ideologi yang dapat disesuaikan dengan kebudayaan dan norma pada suatu negara.
-    Pandangan hidup yang berasal dari renungan yang masih relative kebenarannya.

         Cita-cita dan pandangan hidup memiliki batas yang sangat tipis. Cita-cita merupakan salahsatu unsur dari pandangan hidup. Dimana cita-cita merupakan hal yang dengan segenap usaha akan diwujudkan sedangkan pandangan hidup merupakan pedoman akan hidup yang diyakini oleh seseorang. Cita-cita semakin lama memiliki tingkatan yang semakin tinggi hal ini sesuai dengan pernyataan “Gapailah Cita-citamu Setinggi Langit” oleh karena itu dibutuhkan usaha dan perjuangan yang keras pula. Kesungguhan dan niat yang telah terpatri dibenak seseorang akan membawa cita-cita atau mimpi menjadi kenyataan.
       Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita ingin berpandangan hidup yang baik yaitu sebagai berikut:
-      Mengenal
Kita haruslah mengenal pandangan hidup yang ada dari sumber tertentu misalnya untuk umat Islam belajarlah dari Al-Qur’an.

-      Mengerti
Selanjutnya kita haruslah mengerti pandangan hidup yang akan kita ambil apakah memiliki resiko-resiko tertentu atau tidak dan faktor-faktor apa sajakah yang bisa membuat kita mengerti dengan baik tentang pandangan hidup itu. 
  
-      Mengahayati
Setelah mengerti kita harus bisa menghayati arti dari tiap-tiap pandangan hidup yang akan kita jadikan pedoman agar kita mendapatkan gambaran yang tepat dan benar tentang pandangan hidup kita.

-      Meyakini
Setelah mengenal, mengerti dan menghayati kita haruslah meyakini pandangan hidup yang kita ambil sebagai sesuatu yang memang sudah menjadi hal yang akan kita jadikan sebagai pedoman kita ketika mengambil tindakan dalam hidup sehingga kita akan tetap pada jalurnya.

    Maka hendaklah memilih pandangan hidup yang benar dan konsistenlah dengan pandangan hidup yang telah kita yakini, jangan sekali-kali mengingkari apa yang telah kita putuskan menjadi pedoman hidup kita jika kita tidak ingin hidup kita berantakan. Semoga Allah menjaga kita dari hal-hal yang dapat membuat kita tidak yakin dengan apa yang sebelumnya kita yakini.

1 komentar:

Manusia dan Keadilan

April 27, 2012 Dian Ratna Sari 0 Comments


          Keadilan atau adil merupakan salahsatu sikap yang berarti memberikan perlakuan yang sama terhadap sesuatu dengan porsi yang tepat. Misalnya seorang pegawai yang bekerja dengan waktu lebih lama seharusnya mendapatkan upah yang lebih banyak pula dibandingkan dengan pegawai yang hanya bekerja dengan waktu sedikit.
Berlaku adil bukanlah perkara mudah karena tiap orang memiliki cara pandang terhadap keadilan yang berbeda. Kadang menurut seseorang dirinya telah berlaku cukup adil tetapi bagi orang lain tidak. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya sikap-sikap adil diatur juga dalam undang-undang agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Manusia cenderung menginginkan hal-hal yang lebih dari apa yang telah mereka punya akan tetapi seharusnya sikap adil memberikan kita sebuah cara pandang tertentu dimana kita semestinya tidak berlebihan dalam menyikapi dan menilai sesuatu sehingga jika kita memiliki kelebihan kita harus membaginya kepada orang lain agar orang lain yang memang kekurangan dapat merasakan pula hal-hal yang sebelumnya tidak bisa mereka rasakan.
Dalam berbuat adil hendaklah kita menyertakan sikap jujur agar keadilan yang sesungguhnya dapat diterima dengan baik oleh orang lain. Agar keadilan tidak menjadi “berat sebelah” bisa juga kita melakukan musyawarah agar terjadi kesepakatan untuk mencapai keadilan bersama sehingga tidak ada pihak-pihak yang masih merasa dirugikan.
Di dunia ini masih banyak ketidakadilan terjadi dan faktor yang menyebabkannya juga beragam. Alangkah baiknya jika keadilan memang dapat ditegakkan di dunia ini agar manusia dapat hidup sejahtera dan damai karena seyogyanya manusia sangat menginginkan keadilan maka sebisa mungkin berbuat adillah dalam menjalani hidup. Hal ini berhubungan juga dengan keadilan sosial. Dalam ideologi pancasila terdapat sila ke-5 yang berbunyi: “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” sehingga semestinya warga negara Indonesia bisa menjalankan ideologi yang juga merupakan cita-cita bangsa Indonesia. Berikut adalah hal-hal yang dapat memupuk rasa keadilan sosial:
-   Melakukan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
-   Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
-      Sikap suka memberikan pertolongan terhadap orang lain.
-  Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai  kemajuan dan kesejahteraan bersama.

0 komentar:

Manusia dan Penderitaan

April 25, 2012 Dian Ratna Sari 0 Comments


       

         Penderitaan merupakan salahsatu jenis perasaan yang pasti dirasakan oleh setiap manusia. Penderitaan memiliki kata dasar yaitu derita yang berarti menanggung. Penderitaan bisa dikarenakan beberapa faktor yaitu yang datangnya dari diri sendiri dan dari luar diri kita. Banyak manusia yang menciptakan penderitaan-penderitaan mereka sendiri, misalnya dengan melakukan hal-hal yang dapat menyakiti orang lain yang nantinya akan berimbas kembali pada dirinya sendiri sebagai penderitaan. Penderitaan yang datangnya dari luar misalnya seperti adanya perang, bencana alam, kecelakaan dan lain-lain.

            Penderitaan ada yang bersifat fisik dan psikis. Penderitaan yang berbentuk fisik dapat disembuhkan melalui pertolongan medis atau tenaga-tenaga ahli lainnya sedangkan penderitaan yang bersifat psikis semestinya hanya bisa ditolong oleh diri sendiri tetapi jika tingkat penderitaan sudah mencapai gangguan kejiwaan maka dapat berkonsultasi dengan psikolog. Penderitaan erat kaitannya dengan siksaan, dimana setiap siksaan menghasilkan penderitaan. Contoh siksaan yang berat adalah siksaan yang datangnya dari batin seseorang seperti Kebimbangan, Kesepian, dan Ketakutan.

            Kebimbangan adalah suatu perasaan tidak menentu yang membuat orang yang merasakannya menjadi gelisah dalam menentukan sikap. Kesepian adalah perasaan hampa yang dirasakan sesorang karena merasa kehilangan sesuatu atau tidak mempunyai teman untuk diajak berbagi. Ketakutan adalah perasaan tidak mau yang sangat kuat pada sesuatu, ketakutan dapat menimbulkan phobia-phobia tertentu yang mengakibatkan orang yang merasakannya sangat-sangat menderita. Ketiga gejolak perasaan ini haruslah disikapi dengan cara yang tepat agar tidak merusak jiwa kita, karena tiga hal tersebut termasuk penderitaan psikis yang memiliki efek merusak cukup besar.
            Hal lain yang merupakan penderitaan jiwa adalah kekalutan mental, yang harus dilakukan untuk menghilangkan kekalutan mental adalah dengan cara pematangan batin. Biasanya penderita kekalutan mental dapat ditemukan di:
-          Kota-kota besar
-          Anak usia muda
-          Wanita
-          Orang yang tidak beragama
-          Orang yang terlalu mengejar materi

Seharusnya kita memang menyeimbangkan hidup kita dengan bekal dunia dan akhirat agar kita dapat menyikapi penderitaan-penderitaan hidup yang pasti ada dengan cara yang baik dan benar. Karena sesungguhnya manusia tidak dapat menghindari penderitaan dalam hidup akan tetapi manusia dapat mencari cara agar tetap bisa memperjuangkan hidupnya meski dalam penderitaan. Allah memberikan akal pada manusia agar dapat digunakan sebaik-baiknya dimanapun dan seperti apapun kondisi mereka.

0 komentar:

Manusia dan Keindahan

April 13, 2012 Dian Ratna Sari 0 Comments

              Keindahan merupakan suatu hal abstrak yang memiliki penilaian tersendiri bagi setiap orang yang melihat dan menikmatinya. Oleh sebab itu keindahan memiliki arti yang bersifat universal. Keindahan hanya bisa dinyatakan jika berhubungan dengan suatu bentuk tertentu, karena dari bentuk-bentuk itulah keindahan dapat dikomunikasikan. Jadi, sulit bagi kita ketika harus berbicara tentang keindahan tapi mudah jika kita berbicara mengenai sesuatu yang indah. Bentuk-bentuk yang misalnya dapat menggambarkan keindahan adalah pemandangan alam, lukisan, film dan lain-lain.
            Cakupan keindahan adalah sebanyak keanekaragaman manusia yang ada di dunia ini, sehingga keindahan dapat berkembang seiring berjalannya waktu dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Manusia menyukai keindahan pada dasarnya karena keindahan dapat menimbulkan perasaan senang, kagum, tenang, dan lain-lain sehingga terkadang manusia menciptakan sendiri keindahan untuk dinikmati bersama. Jadi, keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah keselarasan (harmony), kesatuan (unity), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan perlawanan (contrast). Dengan kata lain keindahan dapat disimpulkan pula sebagai keselarasan oleh beberapa hal yang memiliki suatu hubungan dari suatu benda terhadap pengamatnya.
            Di dalam kebudayaan terdapat keindahan-keindahan atau nilai estetis yang menjadikan ciri bagi kebudayaan tersebut, oleh karena itu jelas sekali hubungan antara manusia, keindahan, dan kebudayaan, karena adanya keterikatan dari hal-hal tersebut. Manusia menyukai keindahan, manusia kemudian mewujudkannya dalam sebuah apresiasi yang kemudian dapat membentuk suatu kebudayaan tertentu. Akan tetapi dibutuhkan suatu ilmu khusus untuk menciptakan keindahan dan kebudayaan yang dapat dinikmati oleh seluruh manusia.

0 komentar:

Manusia dan Cinta Kasih

April 06, 2012 Dian Ratna Sari 0 Comments


    Manusia sebenarnya terbentuk karena sebuah cinta kasih dari nabi Adam bersama istrinya Siti Hawa. Beragam arti mengikuti makna Cinta Kasih sebenarnya. Tidak pernah ada sebuah kata pasti yang bisa mendefinisikan Cinta secara universal, karena setiap manusia memiliki pendapatnya masing-masing.
    Pada akhirnya manusia mewujudkan perasaan cinta kasihnya dengan tindakan mereka terhadap objek yang mereka sayangi, ada perwujudan-perwujudan cinta yang benar dan adapula yang di wujudkan dengan cara yang salah. Seperti apapun arti cinta bagi setiap manusia, pada dasarnya cinta sebenarnya adalah perasaan yang saling mengasihi dan tak akan menyakiti.
      Perwujudan cinta kasih antara manusia salahsatunya adalah dalam prosesi pernikahan. Dimana pernikahan merupakan contoh kebudayaan masyarakat untuk melegalkan suatu hubungan yang kemudian akan menghasilkan keturunan. Oleh sebab itu jelas sekali hubungan adanya manusia dengan cinta kasih.
        Cinta membuat dunia menjadi jauh lebih indah karena cinta merupakan segenap rangkaian perasaan yang terlalu sulit untuk diberikan definisi nyatanya, karena terkadang cinta bisa sangat menyakiti tapi tetap indah bagi yang merasakan. Manusia yang bisa merasakan cinta adalah manusia-manusia yang beruntung karena hidup hanya sekali dan cinta memberikan banyak warna dalam hidup, meski tak selalu indah tapi manusia tidak bisa menghindar dari adanya cinta.
         Dan ketika perasaan cinta tidak bisa lagi dilihat warna indahnya dengan mata kita di bumi ini, percayalah Tuhan memiliki cinta yang kasat mata untuk kita yang indahnya jauh lebih sejati, jangan pernah takut mencintai dan mengasihi karena itulah proses berbagi yang paling indah dalam hidup.

0 komentar: