Fotografi dan Segmentasi Citra

Maret 13, 2015 Dian Ratna Sari 0 Comments



Fotografi adalah sebuah proses yang membutuhkan 3 elemen dasar yaitu cahaya, optik dan kimia yang saling berinteraksi merekam sebuah gambar. Cahaya adalah elemen yang paling penting dalam proses fotografi karena tanpa cahaya tidak ada objek yang bias dilihat oleh mata. Optik merupakan sebuah system lensa yang digunakan untuk menangkap cahaya. Terakhir kimia atau proses kimiawi yang digunakan untuk proses memunculkan gambar atau proses cuci cetak.

Kebutuhan masyarakat jaman sekarang dengan fotografi semakin beragam, hal ini dikarenakan munculnya kebiasaan baru yang tengah menjadi populer yaitu mengunggah foto di sosial media untuk kebutuhan berbagi atau dokumentasi pribadi saja. Selain itu fotografi juga banyak digunakan dalam bidang politik, seni, teknologi dan ilmu pengetahuan lainnya. Fotografi telah banyak membentuk cara pandang baru karena dapat digunakan untuk mengamati, menganalisis, dan mempelajari hal-hal yang terkadang luput dari pandangan mata.

Dalam perkembangannya fotografi telah menghasilkan beberapa teknik yang juga diimbangi dengan kemajuan teknologi oleh perangkat teknisnya. Misalnya pemanfaatan aperture untuk memperoleh daerah ketajaman gambar dieksplorasi dengan kecepatan sehingga menghasilkan sebuah action yaitu berupa efek-efek gerak seperti kesan gerak (slow action/slow motion), penghentian gerak (stop action), atau kesan kibasan (panning). Lalu dalam pengembangan perangkat teknis misalnya terdapat beberapa jenis kamera fotografi seperti SLR-Single Lens Reflex, TLR-Twin Lens Reflex, Box Camera, View Camera, Instamatic Camera, dan lain-lain. Semua perangkat teknis tersebut memiliki keunggulan dan dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Setelah fotografi, gambar atau citra yang dihasilkan bisa diolah untuk kepentingan tertentu misalnya untuk memberikan efek baru pada citra atau memperbaiki kualitas citra. Pemrosesan citra terdiri dari beberapa pilihan, salah satunya adalah segmentasi citra. Segmentasi citra mengubah citra menjadi beberapa region yang homogen atau mempunyai banyak kemiripan berdasarkan kemiripan tertentu. Segmentasi citra dapat dilakukan menggunakan beberapa metode salah satunya dengan menggunakan algoritma JSEG yang terdiri dari dua tahap yaitu kuantisasi warna dan segmentasi spasial.

Kuantisasi warna adalah proses mengurangi jumlah warna berbeda yang digunakan dalam sebuah citra dengan tujuan agar secara kasat mata citra baru secara visual mirip dengan gambar asli. Kuantisasi warna dilakukan pada citra tanpa mengurangi kualitas warna secara signifikan dan hasil dari kuantisasi warna berupa colormap. Proses kuantisasi warna dalam algoritma JSEG, yaitu : konversi ruang warna dari RGB ke LUV, proses peer group filtering, proses clustering dengan algoritma Generalized Lloyd Algorithm (GLA), penggabungan class-class, klasifikasi piksel, dan konversi ruang warna LUV ke RGB.





Sumber :
Komunitas eLearning IlmuKomputer.com
Moch. Abdul Rahman, Agustus 2008, "Estetika Dalam Fotografi Estetik", Jurusan Seni dan Desain Fak. Sastra Universitas Negeri Malang. Tahun 36 Nomor 2, https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CDIQFjAC&url=https%3A%2F%2Fml.scribd.com%2Fdoc%2F140134930%2FEstetika-Dalam-Fotografi-Estetik-Moch-Abdul-Rahman&ei=jgwDVeC0JMrguQSj34DIBA&usg=AFQjCNHsNCQc8XQq_bHD7LY1k2rTEj0SeQ&sig2=hMAdNvEUNCIAr88beakuKQ&bvm=bv.88198703,d.c2E, 11 Maret 2015

You Might Also Like

0 komentar: