Estimasi dalam Pengelolaan Proyek Sistem Informasi

April 24, 2015 Dian Ratna Sari 0 Comments

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia estimasi memiliki arti perkiraan atau penilaian. Perkiraan atau penilaian ini merupakan salahsatu proses yang dilakukan dalam perencanaan sebuah proyek. Estimasi dalam perencanaan sebuah proyek dilakukan dua kali yaitu pada saat fase definisi dan setelah fase analisis. Pembuat proyek harus memeriksa ulang estimasi untuk disesuaikan dengan rencana akhir proyek. Estimasi tidak boleh dilakukan secara berlebihan karena ini akan mempengaruhi waktu pengerjaan sebuah proyek menjadi tertunda dalam jangka waktu yang cukup lama dan menyebabkan keterlambatan yang tidak diharapkan.



Dua hal yang perlu diperhatikan :

  • Karena proyek sedang berjalan, akurasi estimasi harus bisa memperbaiki pengetahuan tentang peningkatan proyek aslinya.

  • Pada awal proyek, kebutuhan user merupakan hal yang sangat penting, sehingga pertimbangan yang tergesa-gesa pada implementasi fisik harus dihindari.  


Dasar Estimasi Perangkat Lunak

  • Kebutuhan data historis : memerlukan informasi bagaimana proyek yang telah diimplementasikan sebelumnya, terutama bahasa pemrograman dan tool yang digunakan, standar yang dipakai dan pengalaman staf.
  • Metrik pekerjaan: biasanya tidak mungkin menghitung langsung harga aktual atau waktu yang diperlukan untuk merealisasikan proyek. Waktu yang dipakai untuk menulis program bisa berbeda sesuai kompetensidan pengalaman software developer. Secara praktis, untuk mengukur volume pekerjaan didasarkan pada jumlah source lines of code (SLOC) atau function points.    

  • Kompleksitas : Telah banyak usaha yang dilakukan untuk mengukur kompleksitas secara obyektif, namun seringkali akan tergantung penilaian subyektif estimatornya.

Teknik-Teknik Estimasi Biaya Perangkat Lunak 

  • Algorithmic models : menggunakann ‘effort driver’ yang menggambarkan karakteristik dari sistem target dan lingkungan implementasi untuk memprediksi biaya.

  • Expert  judgement : dimana nasehat staf yang memiliki kemampuan  sangat diharapkan 

  • Analogy : kemiripan, kelengkapan, proyek diidentifikasi dan biaya aktualnya digunakan sebagai dasar estimasi proyek baru.

  • Parkinson : mengidentifikasi kelayakan biaya staf untuk mengerjakan proyek dan menggunakannya sebagai estimasi   (bukan merupakan metode prediksi biaya yang sebenarnya).

  • Price to win : estimasi harus kelihatan cukup rendah untuk memenangkan kontrak.  

  • Top-down: keseluruhan estimasi diformulasikan untuk keseluruhan proyek yang kemudian dipecah ke dalam usaha yang  diperlukan untuk komponen-komponen tugas.

  • Bottom-up : komponen-komponen tugas diidentifikasi, diukur dan dilakukan estimasi sendiri-sendiri untuk kemudian dijumlahkan  


Salahsatu contoh estimasi:


Estimasi Anggaran dan Analisis Keuangan
Untuk membangun Sistem Informasi berbasis komputer, pemilik PT. IWAN CAHAYA SENTOSA menganggarkan biaya sebesar Rp. 19,000,000,- (hanya untuk Sistem Informasi) yang pengerjaannya dilakukan oleh “Pengembang Software” sebagai “out-sourcing” (tenaga lepas)  sedangkan pembayaran personil dari Pengembang Software diserahkan sepenuhnya kepada Manajer Proyek. Sedangkan estimasi anggaran secara keseluruhan adalah Rp. 29,000,000,- dengan rincian sebagai berikut :






Sumber:



 

0 komentar: