Fotografi dan Segmentasi Citra
Fotografi
adalah sebuah proses yang membutuhkan 3 elemen dasar yaitu cahaya, optik dan
kimia yang saling berinteraksi merekam sebuah gambar. Cahaya adalah elemen yang
paling penting dalam proses fotografi karena tanpa cahaya tidak ada objek yang
bias dilihat oleh mata. Optik merupakan sebuah system lensa yang digunakan
untuk menangkap cahaya. Terakhir kimia atau proses kimiawi yang digunakan untuk
proses memunculkan gambar atau proses cuci cetak.
Kebutuhan
masyarakat jaman sekarang dengan fotografi semakin beragam, hal ini dikarenakan
munculnya kebiasaan baru yang tengah menjadi populer yaitu mengunggah foto di
sosial media untuk kebutuhan berbagi atau dokumentasi pribadi saja. Selain itu
fotografi juga banyak digunakan dalam bidang politik, seni, teknologi dan ilmu
pengetahuan lainnya. Fotografi telah banyak membentuk cara pandang baru karena
dapat digunakan untuk mengamati, menganalisis, dan mempelajari hal-hal yang
terkadang luput dari pandangan mata.
Dalam
perkembangannya fotografi telah menghasilkan beberapa teknik yang juga
diimbangi dengan kemajuan teknologi oleh perangkat teknisnya. Misalnya
pemanfaatan aperture untuk memperoleh
daerah ketajaman gambar dieksplorasi dengan kecepatan sehingga menghasilkan
sebuah action yaitu berupa efek-efek
gerak seperti kesan gerak (slow
action/slow motion), penghentian gerak (stop
action), atau kesan kibasan (panning).
Lalu dalam pengembangan perangkat teknis misalnya terdapat beberapa jenis
kamera fotografi seperti SLR-Single Lens
Reflex, TLR-Twin Lens Reflex, Box Camera, View Camera, Instamatic Camera,
dan lain-lain. Semua perangkat teknis tersebut memiliki keunggulan dan dapat
digunakan sesuai kebutuhan.
Setelah
fotografi, gambar atau citra yang dihasilkan bisa diolah untuk kepentingan
tertentu misalnya untuk memberikan efek baru pada citra atau memperbaiki
kualitas citra. Pemrosesan citra terdiri dari beberapa pilihan, salah satunya
adalah segmentasi citra. Segmentasi citra mengubah citra menjadi beberapa
region yang homogen atau mempunyai banyak kemiripan berdasarkan kemiripan
tertentu. Segmentasi citra dapat dilakukan menggunakan beberapa metode salah
satunya dengan menggunakan algoritma JSEG yang terdiri dari dua tahap yaitu
kuantisasi warna dan segmentasi spasial.
Kuantisasi
warna adalah proses mengurangi jumlah warna berbeda yang digunakan dalam sebuah
citra dengan tujuan agar secara kasat mata citra baru secara visual mirip
dengan gambar asli. Kuantisasi warna dilakukan pada citra tanpa mengurangi
kualitas warna secara signifikan dan hasil dari kuantisasi warna berupa colormap. Proses kuantisasi warna dalam
algoritma JSEG, yaitu : konversi ruang warna dari RGB ke LUV, proses peer group
filtering, proses clustering
dengan algoritma Generalized Lloyd
Algorithm (GLA), penggabungan class-class,
klasifikasi piksel, dan konversi ruang warna LUV ke RGB.
Sumber :
Komunitas
eLearning IlmuKomputer.com
Moch. Abdul
Rahman, Agustus 2008, "Estetika Dalam Fotografi Estetik", Jurusan Seni dan Desain Fak. Sastra
Universitas Negeri Malang. Tahun 36 Nomor 2, https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CDIQFjAC&url=https%3A%2F%2Fml.scribd.com%2Fdoc%2F140134930%2FEstetika-Dalam-Fotografi-Estetik-Moch-Abdul-Rahman&ei=jgwDVeC0JMrguQSj34DIBA&usg=AFQjCNHsNCQc8XQq_bHD7LY1k2rTEj0SeQ&sig2=hMAdNvEUNCIAr88beakuKQ&bvm=bv.88198703,d.c2E, 11 Maret 2015
0 komentar:
Posting Komentar