Sang Peniru
Aku dan refleksiku saling berdialog di depan cermin, membahas apa yang patut dan tidak. Aku dan ingatanku mengevaluasi apa yang telah aku lakukan dan dampak darinya.Satu titik aku menyadari, aku adalah sang peniru. Aku meniru apa yang mereka lakukan, mereka yang aku sebut sumber inspirasiku. Aku mengambil beberapa bagian dari mereka untuk aku satukan menjadi aku.
Aku bukanlah sang pencipta, aku tak bisa menjadi sang penemu, aku hanyalah sang peniru. Ku gunakan sebagian nurani untuk mengingat bahwa sang peniru hanyalah hampa yang tertutupi oleh kumpulan tindakan orang lain, sehingga aku tak akan pernah punya kuasa untuk mengakui.
Aku sang peniru, berpura-pura mencari jati diri. Akankah kutemui apa yang ku cari dengan cara ini ? Masih saja ku sertai semoga dalam tulisan ini, entah kepada siapa akan menuju, dan apakah akan kutemui sebuah balasan pada akhirnya.
Maafkan aku diriku, tapi menjadi sang peniru adalah keahlianku, apabila ini sebuah kesalahan, jangan pergi dulu, aku masih membutuhkanmu untuk sekedar mengisi predikat yang akan menjadi kosong.
2 komentar:
Membaca suratmu dengan secangkir kopi memang begitu nikmat, tak mampu berhenti :)
terima kasih atas perumpamaan yg menarik ini, kamupun menulis dgn keindahan :)
Posting Komentar