Semoga Kamu Juga
Hari ini saat harap kita dimulai dengan melakukan sebuah perpindahan gerak, seperti ada sesuatu yang tertinggal pada detak di jarum jam. Sebuah hening menyeruak pada sebuah ingatan tentang kebiasaan lama yang membuat kita pernah tidak biasa. Sebuah kesejenakkan langka yang kini hadir sebagai sebuah resah tak terpungkiri.Entah apa yang membuat banyak orang mendoakan sebuah kebaikan sebelum berpisah. Aku termasuk yang membenci itu, bisakah kita hanya pergi tanpa kamu mendoakan agar aku menemukan yang lebih baik ? Sebuah benci yang masih dibalut harap adalah alasan yang kurasa tepat.
Aku akan mengerti jika kamu tak menginginkan kehadiranku lagi, aku akan pergi dan jika doamu tetap terucap, maka akan ku balas doamu dalam kalimat SEMOGA KAMU JUGA. Semoga kamu mendapat tujuan dalam kebaikan atas keinginanmu terhadap kepergianku. Percayalah, aku tidak butuh seseorang yang lebih baik dari kamu, aku hanya mau kamu sebagai kebutuhanku yang utuh.
Semoga kamu juga menjadi sesuatu yang terdiri dari kesemogaan baik orang lain dan tak membenci doa baik yang diharapkan padamu lalu menganggapnya sebagai sebuah pesan bahwa "sudahlah, aku tidak menginginkan keberadaanmu di hidupku".
0 komentar:
Posting Komentar